KERJASAMA (KS) FAPET-UNSRAT DENGAN CENTRAL QUEENSLAND UNIVERSITY (CQU) PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI POTONG DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA MELALUI MODEL TRIPLE HELIX
PENANDATANGANAN KERJSAMA (KS) ANTARA UNSRAT-CQU UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI POTONG DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA MELALUI MODEL TRIPLE HELIX (KAMIS, 19 SEPTEMBER 2019)
KUNJUNGAN LAPANGAN PENGEMBANGAN SAPI POTONG OLEH TIM FAPET-UNSRAT DAN CQU DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA YANG DISAMBUT OLEH BUPATI (Drs. Hi. Depri Pontoh) DI KECAMATAN SANGKUB DIAWALI “LUNCH” BERSAMA SELANJUTNYA KUNJUNGAN KE LOKASI PETERNAKAN RAKYAT (KAMIS, 19 Sepetember 2019)
Forecasting Biodiversity Losses in Wallacea from Ecological and Evolutionary Patterns and Processes
Program Kerjasama Kemenristekdikti dengan United Kingdom (NERC) bertopik Forescating biodiversity losses in Wallacea from ecological and evolutionary patterns and processes yang melibatkan 3 Universitas dari United Kingdom yaitu Abeerdeen, Bangor, Nottingham dan Institut Pertanian Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia serta Universitas Sam Ratulangi dari pihak Indonesia telah mulai dilaksanakan. Oleh karena itu Dr. Meis Jacinta Nangoy., drh. MSi selaku patner lokal yang adalah kepala laboratorium Satwa Harapan dan Endemik Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi telah mengikuti beberapa kegiatan terkait kelanjutan pelaksanaan program tersebut. Program ini direncanakan selesai dalam waktu 3 tahun (2019-2021).
Pelatihan Biologi Konservasi dan Kesehatan Global Ke-22 di Tangkoko Bitung
Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi bekerja sama dengan Center for Global Field Study University of Washington telah melaksanakan pelatihan Biologi Konservasi dan Kesehatan Global tahun ke 22 pada tanggal 6 hingga 15 Mei 2019 di Kawasan Konservasi Hutan Tangkoko Bitung. Tujuan umum kegiatan ini untuk membentuk kader konservasi yang memiliki pemahaman dan trampil dalam menginisiasi kesadaran masyarakat memanfaat dan melestarikan alam untuk kesehatan global. Kegiatan ini juga mempunyai tiga tujuan khusus. Pertama, memberikan pengetahuan tentang satwa liar endemik (khususnya Primata) Sulawesi serta potensi penyakit yang bersumber dari satwa liar. Kedua, melatih peserta dalam melakukan survey populasi satwa menggunakan metode garis transek dan penggunaan teknologi penelitian lapangan seperti kamera trap, range finders, radiotelemetri, drone, blow pipe, dan GPS. Ketiga, praktek penyuluhan konservasi bagi siswa sekolah dasar di kawasan hutan konservasi. Yang menjadi Nara sumber kegiatan ini adalah Prof. Randall Kyes (University of Washington) dan tenaga pengajar dosen dari Fakultas Peternakan Laboratorium Satwa Harapan dan Endemik (Dr. Meis Jacinta Nangoy, drh., MSi; Dr. Ir. Tiltje Ransaleleh, M.Si; Dr. Ir. Lucia Lambey, M.Si; Dr. Ir. J. Saerang, MP dan Dra. Rita Hetty Wungouw, M.Si).
Gambar 1. Peserta Pelatihan bersama Narasumber (Paling Kiri Prof, Randall Kyes dan Dr, Huda dari Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor dan Paling Kanan Dr.Meis Jacinta Nangoy, drh.,MSi).
Gambar 2. Peserta Pelatihan dalma melakukan survey populasi Macaca nigra.
Gambar 3. Macaca nigra (photo dari Prof Randall Kyes)
Gambar 4. Tarsius spectrum (photo dari Prof Randall Kyes)
Gambar 5. Peserta pelatihan dan siswa sekolah dasar Batu Putih besrta narasumber dan pelatih.
Gambar 6. Pemenang kontest melukis tentang konservasi alam bersama Nara sumber serta pelatih.
Implementasi Kerjasama Fapet Unsrat dengan Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor
Surveilance virus pada satwa liar (kelelawar dan rodent) Sulawesi yang dilakukan semenjak tahun 2012 telah selesai dilaksanakan oleh Dosen Fakultas Peternakan yaitu Dr. Meis Jacinta Nangoy, drh., M.Si., Dr. Ir. Tiltje Ransaleleh, M.Si, Dr. Ir. Indyah Wahyuni, M.Si dan Dr. Ir. Agus Lomboan, M.Si yang terlibat dalam kegiatan kerjasama Laboratorium Satwa Harapan dan Endemik Fapet dengan Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Eco Health Alliance melalui salah satu program dari USAID terkait antisipasi ancaman pandemik penyakit infeksius: PREDICT, yang bertujuan untuk mengembangkan suatu alat analisis berbasis risiko dalam mengantisipasi tindakan pencegahan dan respon penanggulangan pada simpul lokasi yang paling kritis sebagai akibat dari kemungkinan timbulnya penyakit pada manusia yang bersumber dari satwa liar. Famili virus patogen yang di analisis meliputi: Coronaviridae, Filoviridae, Influenzaviridae, Paramyxoviridae, dan Flaviviridae.
Keterangan Foto : Pemberian Penghargaan kepada Dr. Ir. Florencia N. Sompie, MP selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama yang mewakili Dekan Fapet oleh Dr. Joko Pamungkas, drh., M.Si selaku Koordinator PREDICT Indonesia atas terlaksana kegiatan surveillance 2012 hingga 2018.